Helping The others Realize The Advantages Of kontol bapak kau anjing

Lagi dan lagi mataku mulai melotot terbelalak tak berdaya. air liur kupun kembali menetes kebawah lantai kamar mandi.

aku pun sempat tak bisa bernafas, karna ia terus saja memaksakan K*ntol besarnya masuk kedalam mulutku ini. Sungguh biadab menurutku perbuatan ayah tiriku ini. Dia mencabuli diriku dengan merekam semua aksi bejatnya.

Ayo pak dimakan (suasana pecah saat mertuaku memandangi tubuhku seperti kesetanan, aku tau apa yg ada dalam pikirannya, dia pasti senang aku menawarkan diri nginap di rumahnya)

Semakin lama. gerakan Kontolnya semakin kencang bergerak maju dan mundur didalam mulutku. Dan setelah gerakannya bertambah kencang dan cepat. terdengar juga suara desahan dari ayah tiriku penuh kenikmatan.

Aku masih saja diam dan tak percaya apa yang baru saja aku alami. belum sempat berkata apa-apa. ayah tiriku pun kembali berbisik ketelingaku.

Pada hari itu aku sedang dalam perjalanan menuju ke Jawa untuk menyegarkan pikiran seusai ujian yang baru saja berlangsung.

Ia mengenakan kembali singletnya dan mengajakku kembali ke mobil dan melaju kembali sekitar 5 menit dari tempat awal tadi hingga kita menuju ke sebuah gubuk.

Di situ aku tak lagi membantu, hanya melihat kontolnya yang besar walaupun masih tidur. Tak berapa lama kusen-nya pun selesai di betulkan.

"Engga den Jalvin, bapak kangen banget sama istri bapak di kampung dan liat wajah den Jalvin bapak jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, den Jalvin mau ngga coliin bapak?"

Aku meludah di telapak tangan ku lalu ku oleskan merata pada lubang silitku yang sudah terbuka lebar. Lik Uung mencium pelan bibir ku sebelum memulai entotan. Posisinya duduk dilantai sambil bersender pada pada tiang penyangga rumah.

Akupun sempat kaget dan tak percaya. apa yang baru saja dibisikan oleh ayah tiriku. Membuatku semakin takut terhadapnya. Dan aku tak berani menceritakan kepada orang lain tentang kelakuan bejat ayah tiriku terhadapku.

Aku pun terpaksa menelannya dengan mata yang masih terbelalak merah melotot. kutelan semua sperma dari kontol ayah tiriku ini. Karna ia terus saja menarik narik dan menjambak kencang rambutku.

You'll be able to electronic mail the positioning owner to let them know you were blocked. Remember to include That which you had been executing when this web page arrived up and also the Cloudflare Ray ID observed at the bottom of the page.

Pak Kasman : Ini namanya kontol dek Dina,, bukan peniss… hehehehe Dina : Iyaa pak,, kontol kalian besar – besar… Pak Marno : Ayo dek dikocokin ehheheheh (pinta pak Marno kepada ku) digenggam aja dulu dek… (sambil tangannya mengangkat tangan kanan ku untuk menggengam kontolnya dan dengan lembut mulai memaju mundurkan genggaman tangan ku di batang kontolnya yang membuat pak Marno sedikit melenguh) aahhhhhh .. ooouughhhh…. Tangan dek Dina halus dan lembut… oouughhhhh aahhhhh ahhhh aoouughhhhh (desah dari pak Marno saat menikmati kocokan tangan ku.. sementara pak Urip yang tak mau kalah pun juga melakukan hal yang sama dengan membimbing tangan kiri ku ke batang kontolnya untuk mendapatkan services yang sama dengan apa yang dirasakan oleh pak Marno) Pak Urip : Beeeneerrrr No aaahhhh ooughhhh aahhhh nikmati kali rasanya dikocokin tangan yang halus (desah dan rancauan dari pak Urip) Pak Kasman : Kok bapak gak di kocokin juga dek hehehehhehe (sambil tangannya mengocok kontolnya sendiri dihadapan wajah ku, memang aku akui dari ketiga penis yang ada dihadapan ku. Penis pak Kasman lah yang paling panjang dan besar yang membuat ku tidak berpaling saat pak Kasman memainkan penisnya dihadapan ku) Dina : Tangan Dina cuma dua pak,, gantian yaa pak.. (jawab ku atas pertanyaan dari pak Kasman) Pak Kasman : Yaahhh (sambil mendekat, kini ujung penisnya sudah pas dihadapan wajah ku.. dengan sedikit nakal pak Kasman pun memberanikan diri menggosokkan kepala penisnya di bibir ku yang lansung aku tolak) Dina : Jangan pak,, kan tadi Cuma kocokin ajaa… (gumam ku dengan wajah melas) Pak Kasman yang tidak pantang menyerah pun terus dengan nakalnya tetap saja menggosokan kepala penisnya diwajah ku yang membuat ku kehilangan konsentrasi saat mengocok kontol pak Marno dan pak Urip. Dina : Jangan pak… (ucap ku kembali dengan memelas yang tidak dihiraukan oleh pak Kasman yang terus saja menggesekan kepala penisnya diwajah ku dan bibir ku yang seakan – akan ingin merasakan hangatnya mulut ku) Segala usaha dan paksaan yang dilakukan oleh pak Kasman akhirnya membuat ku menyerah dan membuka mulut ku untuk memberikan ruang masuknya penis panjang dan besar milik pak Kasman kedalam mulut ku.. Pak Kasman : Aaahhhhhhh…… hangatnya mulut mu dek Dina.. kalau gini kontol bapak bakalan betah sepertnya… (dengan lembut kini pak Kasman pun mulai memaju mundurkan penisnya didalam rongga mulutku) aahhh… ooughhhhh… (desahan pak Kasman saat menikmati hangat mulut ku) Genjotan penis pak Kasman mulai memancing birahi ku dengan semakin cepatnya kocokan tangan ku di penis pak Marno dan pak Urip.

Cerita Dewasa Mertua Ngentot Suamiku menuju ke taman belakang, lihat2 taman sambil duduk santai di sova, ia ambil makanan ringan, beberapa menit kemudian suamiku nguap, website ngantuk krn habis kerja lembur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *